Childhood Adversity. 🥀

Gallium
1 min readNov 27, 2021
Red Rose

Emotionless, tenang, apatis, sociopath, antisosial, autisme, terkadang kita tak punya pilihan terhadap karakter kita. Orang di luar sana hanya menilai dari apa yang tampak di depan mata. Sungguh keistimewaan punya masa kanak-kanak yang bahagia, penuh kasih sayang, dan afeksi dari orang sekitar.

Sayangnya tidak semua orang punya keistimewaan itu. Banyak orang yang tumbuh secara cacat dan terancam sebagai manusia. Mengerikan untuk didengar, tetapi begitulah adanya. Ada suatu hal yang tidak akan pernah dirasakan mereka dengan keistimewaan. Jika kesehatan mental diproyeksikan dalam bentuk nyata, mungkin mereka.. dan juga saya.. cacat secara fisik.

Mereka memandang aneh manusia seperti kami, alih-alih memberikan suportif. Bukan salah mereka, hanya saja kami masih bingung dengan diri sendiri. Bingung harus diapakan, bingung harus bagaimana, atau mungkin merelakan dan mengelak ini bukanlah suatu masalah.

Bahayanya, ini adalah mental yang terus kami bawa hingga dewasa. Banyak masalah-masalah di luar sana yang timbul karena mental ini. Sudah saya katakan, kadang kita tak punya pilihan terhadap karakter kita. Mereka merapat dalam pola asuh dan lingkungan.

- A Man with Childhood Adversity. 🥀

--

--

Gallium

Computer Science Student. Philosophy and Psychology Enthusiast. We’re building a great team @ agora.indonesia 🇮🇩